SUBSCRIBE

Sunday, July 30, 2023

Russia Will Send 50 Thousand Tons of Free Grain Commodities to 6 African Countries

Russia Will Send 50 Thousand Tons of Free Grain Commodities to 6 African Countries.
Putin emphasized that Russia can replace Ukraine's grain commercially or free of charge




Reporter: Kamran Dikarma.
Editor : Esthi Maharani.

MOSCOW – Russian President, Vladimir Putin, said he would send up to 50 thousand metric tons of grain commodities free of charge to the six African countries most in need. This promise was made by Putin when Russia decided to exit or no longer extend the active period of the Black Sea Grain Initiative (BSGI) agreement.

“I have said that our country can replace Ukrainian grain, both commercially and as grant aid, for African countries that are most in need. Even more so because we are expecting another record harvest this year,” Putin said while speaking at the Russia-Africa Summit held in St.Petersburg, Thursday (27/7/2023), quoted by the Russian news agency, TASS.

Putin also mentioned African countries that are likely to receive Russian grain commodities for free. “In the next three to four months, we will be ready to ship 25 to 50 thousand metric tonnes of grain free of charge to Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Central African Republic and Eritrea respectively. We will also provide free shipping of this product to consumers," he said.

On that occasion, Putin also explained about the application of the BSGI. He revealed that since the agreement was agreed between Russia and Ukraine in July 2022, 32.8 million tons of cargo were exported from Ukraine. But Putin highlighted the fact that more than 70 percent of Ukraine's grain commodities, including wheat, go to high- and upper-middle-income countries.




Putin added that the share of countries, such as Ethiopia, Sudan and Somalia, only accounted for less than three percent of the total grain commodities that had been sent from Ukraine. This means that less than 1 million tons of grain reached the African countries concerned. Putin felt that this had undermined the purpose of the BSGI agreement, which was to ensure global food security and help the poorest countries, including in Africa.

Russia has refused to extend the active period of the BSGI which ended on July 18, 2023. Russia's main reason for refusing to extend the BSGI is because it feels that the provisions related to Russia's interests in the deal have not been implemented. Demands regarding the reconnection of the Russian Agricultural Bank (Rosselkhozbank) to the SWIFT payment system, for example, have not been realized. Western sanctions that prevent Russian agricultural commodities and fertilizers from entering the global market have also not been lifted.

Another reason why Russia is reluctant to extend the BSGI is because it feels that the agreement has deviated from its original purpose, namely to facilitate the delivery of food commodities to countries in need. However, Moscow considers that Ukraine is openly "commercializing" BSGI and sending its agricultural products to developed countries, especially Europe.

The active period of the BSGI has been extended three times, namely in November 2022, and March and May 2023. Ukrainian ports on the Black Sea were blockaded after Russia launched its aggression against the country in February 2022. In July 2022, Russia and Ukraine, with the help of mediation by Türkiye and the United Nations, agreed on the BSGI. The agreement was signed amid fears of a global food crisis due to the Russia-Ukraine conflict.

Through BSGI, Moscow provides access for Ukraine to export its agricultural commodities through its three ports on the Black Sea. In return, Moscow asked for its agricultural export operations, including fertilizers, to be exempt from Western sanctions. Russia has stated several times that the part in the BSGI regarding the exemption of its agricultural commodity exports from sanctions has not been realized. This was one of the factors Moscow wanted to leave BSGI.

source: REPUBLIKA.CO.ID

Rusia akan Kirim 50 Ribu Ton Komoditas Biji-bijian Gratis untuk 6 Negara Afrika.
Putin tegaskan Rusia bisa gantikan biji-bijian Ukraina secara komersial maupun gratis

Reporter : Kamran Dikarma.
Redaksi : Esthi Maharani.

MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan akan mengirimkan hingga 50 ribu metrik ton komoditas biji-bijian gratis untuk enam negara Afrika paling membutuhkan. Janji tersebut sudah disampaikan Putin ketika Rusia memutuskan keluar atau tak lagi memperpanjang masa aktif kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI).

“Saya telah mengatakan bahwa negara kami dapat menggantikan biji-bijian Ukraina, baik secara komersial maupun sebagai bantuan hibah, untuk negara-negara Afrika yang paling membutuhkan. Terlebih lagi karena kami mengharapkan rekor panen lainnya tahun ini,” kata Putin saat berbicara di KTT Rusia-Afrika yang digelar di St.Petersburg, Kamis (27/7/2023), dikutip kantor berita Rusia, TASS.

Putin pun menyebutkan negara-negara Afrika yang kemungkinan akan menerima komoditas biji-bijian Rusia secara gratis. “Dalam tiga hingga empat bulan ke depan, kami akan siap mengirim 25 hingga 50 ribu metrik ton biji-bijian secara gratis ke masing-masing Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea. Kami juga akan memberikan pengiriman gratis produk ini kepada konsumen,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Putin turut menjelaskan tentang penerapan BSGI. Dia mengungkapkan, sejak perjanjian itu disepakati Rusia dan Ukraina pada Juli 2022, sebanyak 32,8 juta ton kargo diekspor dari Ukraina. Namun Putin menyoroti fakta bahwa lebih dari 70 persen dari komoditas biji-bijian Ukraina, termasuk gandum,  dikirim ke negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas.

Putin menambahkan, pangsa negara-negara, seperti Ethiopia, Sudan, dan Somalia hanya menyumbang kurang dari tiga persen dari total komoditas biji-bijian yang sudah dikirim dari Ukraina. Artinya kurang dari 1 juta ton biji-bijian yang sampai ke negara-negara Afrika terkait. Putin merasa bahwa hal itu telah mengingkari tujuan dari disepakatinya BSGI, yakni memastikan ketahanan pangan global dan membantu negara-negara termiskin, termasuk di Afrika.

Rusia telah menolak memperpanjang masa aktif BSGI yang berakhir pada 18 Juli 2023 lalu. Alasan utama Rusia menolak memperpanjang BSGI adalah karena ia merasa ketentuan terkait kepentingan Rusia dalam kesepakatan itu tidak dilaksanakan. Tuntutan terkait penyambungan kembali Bank Pertanian Rusia (Rosselkhozbank) ke sistem pembayaran SWIFT, misalnya, belum direalisasikan. Sanksi Barat yang menyebabkan komoditas pertanian dan pupuk Rusia tak bisa memasuki pasar global juga tak kunjung dicabut.

Alasan lain mengapa Rusia enggan memperpanjang BSGI adalah karena ia merasa kesepakatan tersebut sudah melenceng dari tujuan awal, yakni untuk memperlancar pengiriman komoditas pangan ke negara-negara membutuhkan. Namun Moskow menilai Ukraina secara terang-terangan “mengkomersialkan” BSGI dan mengirim produk pertaniannya ke negara-negara maju, terutama Eropa.

Masa aktif BSGI telah diperpanjang tiga kali, yakni pada November 2022, serta Maret dan Mei 2023. Pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam diblokade setelah Rusia melancarkan agresi ke negara tersebut pada Februari 2022 lalu. Pada Juli 2022, Rusia dan Ukraina dengan bantuan mediasi Turki serta PBB menyepakati BSGI. Kesepakatan tersebut diteken di tengah kekhawatiran terjadinya krisis pangan global akibat konflik Rusia-Ukraina.

Lewat BSGI, Moskow memberikan akses bagi Ukraina untuk mengekspor komoditas pertaniannya lewat tiga pelabuhannya di Laut Hitam. Sebagai gantinya, Moskow meminta operasi ekspor pertaniannya, termasuk pupuk, dibebaskan dari sanksi Barat. Rusia telah beberapa kali menyampaikan bahwa bagian dalam BSGI terkait pembebasan ekspor komoditas pertaniannya dari sanksi belum terealisasi. Hal itu menjadi salah satu faktor Moskow ingin keluar dari BSGI.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Saturday, July 29, 2023

Russia Still Having Trouble Fighting Ukraine's Storm Shadow Missiles British Assistance

Russia Still Has Trouble Fighting Storm Shadow.
Wednesday 26-7-2023.




Russia has so far also not been able to completely counter the Storm Shadow missile attack. In recent days cruise missiles launched from the aircraft have been raging in Crimea. Their targets were Russian weapons and logistics warehouses. The Kremlin-affiliated Rybar Telegram channel said on Monday 24 July 2023am Ukrainian formations once again hit the Crimean peninsula. First, more than a dozen drones were shot down by the air defense assets of the 31st division of the Russian Armed Forces over Kirovskoye, Krasnoperekopskoye and Dzhankoy. According to the Ministry of Defense, 17 drones were destroyed.

Moments later, a Ukrainian Air Force Su-24 fired four Storm Shadow cruise missiles. Three ammunition depots near Volnoye and one at a repair base near Novostepnoye were targeted. And all four achieved their target. A few days earlier there was also an attack on the Stariy Krym base. And according to Rybar Storm Shadow is also used. Ukrainian troops on Saturday 22 July 2023 reportedly hit an ammunition storage in Crimea. This attack forced the evacuation of the area.

The Russian authorities stationed in the region also had to cancel train services and temporarily close traffic lanes on the Kerch Bridge. It marked the latest in a series of recent attacks on Russian supplies and infrastructure on the Russian-occupied peninsula. On Saturday 22 July 2023 there was also an attack on an ammunition storage facility in the city of Oktiabrske in the center of Crimea.

source: Militarymeter.com

Rusia Masih Kesulitan Lawan Storm Shadow.
rabu 26-7-2023.

Rusia sejauh ini juga belum bisa sepenuhnya melawan serangan rudal Storm Shadow.Dalam beberapa hari terakhir rudal jelajah yang diluncurkan dari pesawat tersebut telah mengamuk di Krimea. Sasaran mereka adalah gudang senjata dan logistik Rusia. Saluran Telegram Rybar yang berafiliasi dengan Kremlin mengatakan pada Senin 24 Juli 2023pagi formasi Ukraina sekali lagi menghantam semenanjung Krimea. Pertama, lebih dari selusin drone ditembak jatuh oleh aset pertahanan udara divisi ke-31 Angkatan Bersenjata Rusia di atas Kirovskoye, Krasnoperekopskoye, dan Dzhankoy. Menurut Kementerian Pertahanan, 17 drone dihancurkan.

Beberapa saat kemudian, pesawat Su-24 Angkatan Udara Ukraina menembakkan empat rudal jelajah Storm Shadow. Tiga  depot amunisi dekat Volnoye dan satu di pangkalan perbaikan dekat Novostepnoye menjadi sasaaran.  Dan  keempatnya mencapai mencapai target mereka. Beberapa hari sebelumnya serangan juga terjadi di pangkalan Stariy Krym. Dan menurut Rybar Storm Shadow juga digunakan. Pasukan Ukraina pada Sabtu 22 Juli 2023 dilaporkan menghantam tempat penyimpanan amunisi di Krimea. Serangan ini memaksa evakuasi di daerah tersebut.

Otoritas Rusia yang ditempatkan di wilayah tersebut juga harus  membatalkan layanan kereta api dan sempat menutup sementara jalur lalu lintas di Jembatan Kerch. Ini menandai yang terbaru dari serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasokan Rusia dan infrastruktur  di semenanjung yang diduduki Rusia. Pada Sabtu 22 Juli 2023 juga terjadi serangan di fasilitas penyimpanan amunisi di kota Oktiabrske di pusat Crimea.

sumber : Militermeter.com

Friday, July 28, 2023

Block Wagner Poland Deploys BAOBAB-K Mine Deployment Vehicles

Poland to deploy BAOBAB-K minelaying vehicles near the Belarusian border.
July 26, 2023.
Author Rangga Baswara Sawiyya.
BAOBAB-K.




Polish Defense Minister Mariusz Blaszczak has announced plans to set up a sapper battalion in Augustow, northeastern Poland, later this year. The aim is to strengthen security on NATO's eastern flank and ensure the stability of the Suwalki Pass, a strategically significant area near the Belarusian border. The Suwalki Pass, a sparsely populated area that lies between Poland's border with Lithuania, has been of concern to NATO defenses because of its vulnerability.

In the event of an opponent's attack, it has the potential to disrupt access to the Baltic countries. Making it an important focus for NATO security considerations in the event of a conflict between Russia and the alliance. The newly formed sapper battalion will join the 15th Gizycko Mechanized Brigade and the 16th Mechanized Division of the Polish Army.

In addition to forming battalions, BAOBAB-K mine laying vehicles will also be deployed. This was disclosed by The First News on 23 July 2023. The battalion's primary mission will focus on securing the Suwalki Pass, as well as using BAOBAB-K to strengthen defense capabilities in the region. Regarding BAOBAB-K, this is a mine laying system developed by Huta Stalowa Wola (HSW) SA, in collaboration with Jelcz, Belma, WB Group, and the Military Engineering Technology Institute.

The first BAOBAB prototype was introduced in 2013 and in 2018 an improved version of the BAOBAB-K began joint development. The system is built on a Jelcz P662D.43 8x8 truck chassis, known for its reliability, mobility and protection, making it suitable for modern defense operations. It measures about 11 m long, 2.6 m wide and 3.4 m high (including the launcher), and has a displacement of 31,700 kg. The maximum speed is 85 km/h and the operating range is 580 km.

The BAOBAB-K system incorporates six mine launcher units mounted on a turntable at the rear of the truck chassis. Each launcher, developed by Belma, has the capacity to carry up to twenty preloaded magazines manufactured by the WB Group. Each magazine can hold five anti-tank mines, giving a total capacity of 100 mines per launcher unit. It has automatic deployment capability to form barrier minefields of various sizes, densities, and customized self-destruct times.

The operator can program the control unit in automatic or manual mode to adjust minefield parameters. The system launch parameters allow mines to be deployed at distances from 30 to 90 m, at speeds varying from 5 to 25 km/h. This versatility allows the formation of formidable minefields up to 1,800 m long, all in a quick laying time of less than 22 minutes. The reloading process, which is facilitated by the launcher unit developed by Belma, can be completed in under 30 minutes, ensuring a quick reactivation if needed.

-RBS-
source : airspace-review.com

Polandia akan kerahkan kendaraan peletakan ranjau BAOBAB-K di dekat perbatasan Belarus.
26 July 2023.
Author Rangga Baswara Sawiyya.
BAOBAB-K.

Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak telah mengumumkan rencana untuk membentuk batalion pencari ranjau di Augustow, Polandia timur laut, akhir tahun ini. Tujuannya adalah untuk memperkuat keamanan di sisi timur NATO dan memastikan stabilitas Celah Suwalki, area strategis yang signifikan di dekat perbatasan Belarus. Celah Suwalki, wilayah berpenduduk jarang yang terletak di antara perbatasan Polandia dengan Lituania, telah menjadi perhatian pertahanan NATO karena kerentanannya.

Jika terjadi serangan lawan, berpotensi mengganggu akses ke negara-negara Baltik. Menjadikannya fokus penting untuk pertimbangan keamanan NATO jika terjadi konflik antara Rusia dan aliansi. Batalion pencari ranjau yang baru dibentuk ini akan bergabung dengan Brigade Mekanik Gizycko ke-15 dan Divisi Mekanis ke-16 Angkatan Darat Polandia.

Selain pembentukan batalion, akan dikerahkan pula kendaraan peletakan ranjau BAOBAB-K. Hal ini diungkapkan oleh The First News pada 23 Juli 2023. Misi utama batalion akan fokus pada pengamanan Celah Suwalki, sekaligus menggunakan BAOBAB-K untuk memperkuat kemampuan pertahanan di wilayah tersebut. Mengenai BAOBAB-K, ini adalah sistem peletakan ranjau yang dikembangkan oleh Huta Stalowa Wola (HSW) SA, bekerja sama dengan Jelcz, Belma, WB Group, dan Institut Teknologi Teknik Militer.

Prototipe pertama BAOBAB diperkenalkan pada 2013 dan pada 2018 versi penyempurnaan BAOBAB-K mulai dikembangkan secara bersama. Sistem ini dibangun di atas sasis truk Jelcz P662D.43 berpenggerak 8×8, yang dikenal dengan keandalan, mobilitas, dan perlindungannya, sehingga cocok untuk operasi pertahanan modern. Berukuran panjang sekitar 11 m, lebar 2,6 m dan tinggi 3,4 m (termasuk unit peluncur), dengan bobot tempur 31.700 kg. Kecepatan maksimumnya 85 km/jam dan jangkauan operasi 580 km.

Sistem BAOBAB-K menggabungkan enam unit peluncur ranjau yang dipasang pada meja putar di bagian belakang sasis truk. Setiap unit peluncur, yang dikembangkan oleh Belma ini memiliki kapasitas untuk membawa hingga dua puluh magasin preloaded yang diproduksi oleh WB Group. Masing-masing magasin dapat menampung lima ranjau antitank, memberikan kapasitas total 100 ranjau per unit peluncur. Memiliki kemampuan penyebaran otomatis membentuk ladang ranjau penghalang dengan berbagai ukuran, tingkat kerapatan, dan waktu penghancuran diri yang disesuaikan.

Operator dapat memprogram unit kontrol dalam mode otomatis atau manual untuk menyesuaikan parameter ladang ranjau. Parameter peluncuran sistem memungkinkan ranjau untuk dikerahkan pada jarak mulai dari 30 hingga 90 m, dengan kecepatan bervariasi dari 5 hingga 25 km/jam. Keserbagunaan ini memungkinkan pembentukan ladang ranjau yang tangguh hingga sepanjang 1.800 m, semuanya dalam waktu peletakan cepat kurang dari 22 menit saja. Proses pemuatan ulang, yang difasilitasi oleh unit peluncur yang dikembangkan oleh Belma, dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit, memastikan pengaktifan ulang yang cepat jika diperlukan.

-RBS-
sumber : airspace-review.com

Thursday, July 27, 2023

Gagal Dibeli, Filipina Tuntut Rusia Kembalikan Uang Muka Pembelian Helikopter

Gagal Dibeli, Filipina Tuntut Rusia Kembalikan Uang Muka Pembelian Helikopter.

26 Juli 2023.

A Ziyadi.

Berita Militer Dunia.



Departemen Pertahanan Nasional (DND) sedang mempertimbangkan kemungkinan opsi hukum untuk mendapatkan kembali uang muka hampir senilai 2 miliar peso dari Rusia setelah penghentian kesepakatan pembelian helikopter yang total kontraknya senilai 12,7 miliar peso antara kedua negara, kata Menteri Pertahanan Gilberto Teodoro Jr.


“Kami sedang mempelajari opsi hukum kami,” kata Teodoro saat konferensi pers di markas besar Departemen Pertahanan Nasional (DND) di Camp Aguinaldo di Quezon City. “Itu murni pertanyaan hukum … tentang pemenuhan atau tidak terpenuhinya kontrak, jadi kami harus mempelajari opsi hukum terbaik untuk ke depannya,” tambahnya. Pada November 2021, pemerintah Filipina dan Rusia menandatangani kontrak pembelian 17 unit helikopter angkut berat Mi17 untuk Angkatan Udara Filipina.





Namun, pada 25 Juni 2022, Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana — yang sekarang mengepalai Otoritas Konversi dan Pengembangan Pangkalan — mengakhiri kesepakatan helikopter. Lorenzana menunjukkan bahwa kesepakatan itu bertentangan dengan Undang-Undang Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), yang diberlakukan untuk menghukum Rusia. Mantan petugas DND yang bertanggung jawab Jose Faustino Jr. mengakui “kesulitan mengembalikan” uang muka karena pemasok telah berinvestasi dalam proyek tersebut.


sumber : militermeter.com

Failed to Purchase, Philippines Demands Russia Returns Helicopter Purchase Advance.

July 26, 2023.

A Ziyadi.

World Military News.


The Department of National Defense (DND) is considering possible legal options to recover nearly 2 billion pesos in advance from Russia following the termination of a 12.7 billion pesos total contract helicopter deal between the two countries, Defense Minister Gilberto Teodoro Jr. said.


“We are studying our legal options,” Teodoro said during a news conference at the Department of National Defense (DND) headquarters at Camp Aguinaldo in Quezon City. "It was purely a legal question... about contract fulfillment or non-fulfillment, so we have to study the best legal options for the front," he wrote. In November 2021, the Philippine and Russian governments signed a contract to purchase 17 Mi17 heavy transport helicopters for the Philippine Air Force.


However, on June 25, 2022, Secretary of Defense Delfin Lorenzana – who now heads the Base Conversion and Development Authority – finalized the helicopter deal. Lorenzana pointed out that the deal goes against the Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), which was enacted to punish Russia. Former DND officer in charge Jose Faustino Jr. acknowledged “difficulty returning” the down payment because the supplier had invested in the project.


number: militarymeter.com

Wednesday, July 26, 2023

Wagner Berlatih di Belarusia, Siap-Siap Serang Polandia

Wagner Berlatih di Belarusia, Siap-Siap Serang Polandia.



Situasi berbeda terjadi di sebuah kota di Rusia selatan yang diserbu pasukan tentara bayaran Wagner Grup. Suara sirene ambulans dan mobil polisi meraung-raung pada Sabtu (26-7-2023) di kota Rostov-on-Don, yang menjadi basis serangan Rusia ke Ukraina tersebut. Kelompok tentara bayaran Wagner telah berada di Belarusia setelah diasingkan oleh Rusia akibat pemberontakan yang dilakukan bulan lalu. Muncul kekhawatiran grup tersebut akan menyerang Polandia. Kekhawatiran itu pertama kali diungkapkan anggota parlemen Rusia Andrey Kartapolov. Dia menilai Presiden Rusia Vladimir Putin 'mengusir' Wagner Group ke Belarusia untuk mempersiapkan serangan terhadap Polandia seperti yang diperlihatkan baru-baru ini di televisi pemerintah Rusia.


Kartapolov mengatakan pasukan Wagner dikirim dengan tujuan melatih tentara Belarusia dalam persiapan untuk serangan potensial terhadap Polandia yang berpotensi menguasai Celah Suwałki. Suwalki merupakan jalur kecil tapi penting secara strategis dari wilayah Polandia antara Rusia dan eksklave Kaliningrad yang telah lama menjadi poin penting bagi Rusia. Jelas Wagner PMC pergi ke Belarusia untuk melatih Angkatan Bersenjata Belarusia," kata Kartapolov kepada Newsweek, dikutip Senin (24/7/2023). "Ada yang namanya Koridor Suwałki. Anda tahu betul apa itu. Jika terjadi sesuatu, kami sangat membutuhkan Koridor Suwałki ini," imbuhnya. Terbaru, sekutu utama Presiden Vladimir Putin, Alexander Lukashenko, mengungkapkan keinginan kelompok tentara bayaran Wagner untuk bergerak ke Polandia.



Hal itu diungkapkan Presiden Belarusia tersebut di sela-sela pertemuannya dengan Putin, Minggu (23/7/2023). Adapun, Lukashenko sekarang menampung para pejuang Wagner di wilayahnya, setelah menengahi kesepakatan yang meyakinkan pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin, untuk mengakhiri pawai di Moskow dan mengasingkan dirinya ke Belarusia. "Mereka meminta untuk pergi ke Barat, minta izin saya. untuk melakukan perjalanan ke Warsawa, ke Rzeszow," kata Lukashenko, dilansir AFP.


Kehadiran Wagner di Belarusia telah mengguncang Polandia, anggota Uni Eropa dan NATO, yang telah memperkuat perbatasannya. Baik Putin maupun Lukashenko menuduh Warsawa memiliki ambisi teritorial di Ukraina dan Belarusia. Namun, Lukashenko mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih menahan pasukan Wagner di negaranya. "Tapi tentu saja, saya menyimpannya di Belarusia tengah, seperti yang kita sepakati". "Kami mengendalikan apa yang terjadi (dengan Wagner)," katanya. "Mereka dalam suasana hati yang buruk."


sumber : cnbcindonesia.com

Saturday, July 15, 2023

Progres Penjulan Jet Tempur KF 21 Boramae Indonesia Korea Selatan

Progres Penjulan Jet Tempur KF 21 Boramae Indonesia Korea Selatan

Proyeksi Cuan KF-21 Boramae Indo-Korsel Sudah Terlihat, Negara ini mau Beli.
Rabu, 5 Juli 2023.

ZONAJAKARTA.com - Sepertinya prediksi yang diungkapkan pihak pengembang KF-21 Boramae terbukti lebih cepat. Pasalnya mereka memprediksi cuan dari proyek KF-21 Boramae saat memasuki tahap produksi massal. Jika sesuai jadwal, produksi massal KF-21 Boramae akan dilakukan pada tahun 2026. “Setidaknya cuan sampai 10 miliar US Dolar”, ungkap pihak Korea Selatan. Apalagi tahap produksi massal itu dikalkulasi akan menyerap sekitar 27 ribu tenaga kerja.

Proyeksi cuan ini terlihat dari Filipina yang sudah mengatakan minatnya akan jet tempur ini. Filipina berencana membeli KF-21 Boramae sebagai jet tempur multi-peran. Minat ini disampaikan langsung oleh Jubir AU Filipina, Kolonel Maynard Mariano. “Kita selalu memantau dengan cermat perkembangan KF-21 Boramae. Dan kami tidak menutup diri dari sistem baru yang mungkin bisa bersaing dengan sistem lain”, Ucapnya.

Filipina sendiri membutuhkan 12 unit jet tempur multi-peran dengan sistem radar yang memiliki jangkauan 250 mil laut. Bahkan mereka sudah sediakan anggarana sebesar 18 miliar Peso atau sekitar 4,8 triliun Rupiah untuk akuisisi 12 jet tempur multi-peran. Selebihnya, KF-21 Boramae adalah proyek bersama Indonesia dan Korea Selatan. diminta sebagai mitra yang juga pemodal proyek jet tempur masa depan ini. Ide datang dari Korea Selatan, dan mereka membutuhkan sesosok mitra. Sederhananya, Korea Selatan tidak mampu membangun proyek mega besar ini dari segi biaya.

Korea Selatan butuh suntikan dana dari negara lain, dan Indonesia mengiyakan. Tentu Indonesia mendapat sejumlah benefit dari kemitraan ini. Namun sebagai syarat, Indonesia juga perlu merogoh kocek untuk sama-sama membangun KF-21 Boramae. Sedikit gambaran, Indonesia perlu membayar sebesar 20 persen dari total biaya proyek KF-21 Boramae.

20 persen itu sekitar 1,7 triliun Won atau sekitar 19 triliun Rupiah. Saat memasuki tahap produksi massal, tentu Indonesia akan diprioritaskan sebagai konsumen pertama KF-21 Boramae. Sebagai mitra, Indonesia akan kebagian jatah 48 unit KF-21 Boramae. Selain dapat unit jet tempurnya, Indonesia juga akan mendapat benefit lain. Yaitu transfer teknologi (offset) yang dijanjikan di awal kemitraannya dengan Korea Selatan. Dengan transfer teknologi itu, Indonesia diharapkan mampu membangun KF-21 Boramae sendiri.

Makanya 48 unit yang dijanjikan itu nantinya akan dirakit di Indonesia. “Kerja sama pengembangan jet tempur ini disebut spesial karena kedua negara bisa bertukar pengetahuan dan teknologi, tidak hanya soal jual-beli”, terang kantor berita Antara, 4 Juni 2023.

Editor: Barri Zilhaq Vindia
Sumber: ANTARA, pna.gov.ph, Edaily Korea

Sunday, July 2, 2023

KECEWA..!! Serangan Balik Tuai Kritik, Jenderal Top Ukraina Valery Zaluz...

Serangan Balik Tuai Kritik, Jenderal Top Ukraina Valery Zaluzhny Kesal.




KIEV - Panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina telah melampiaskan kekesalannya atas pernyataan berulang kali oleh komentator dan pejabat internasional bahwa serangan balik negara itu berjalan terlalu lambat.
Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post yang diterbitkan pada hari Jumat, Jenderal Valery Zaluzhny menekankan bahwa serangan Kiev yang sedang berlangsung – yang diklaim Moskow telah gagal untuk mendapatkan landasan apa pun – bukanlah tontonan untuk dinikmati seluruh dunia.
“Ini bukan pertunjukan yang ditonton dan dipertaruhkan oleh seluruh dunia atau apa pun. Setiap hari, setiap meter diberikan darah,” tegasnya seperti dikutip dari RT, Sabtu (1/7/2023).
Zaluzhny, yang sebelumnya dilaporkan terluka parah dalam serangan rudal Rusia, juga mengatakan bahwa yang membuat dia kesal ketika dirinya mendengar bahwa serangan Ukraina terhenti.
Jenderal Ukraina itu juga menegaskan kembali bahwa tanpa pasokan yang memadai, Kiev tidak akan dapat melaksanakan rencananya.
“Tapi mereka sedang dilaksanakan. Ya, mungkin tidak secepat yang diinginkan oleh para peserta pertunjukan, para pengamat, tapi itu masalah mereka,” tambahnya. Zaluzhny kemudian mengeluh bahwa Ukraina masih membutuhkan lebih banyak senjata dari pendukung Baratnya, dengan mengatakan bahwa pasukannya sering dikalahkan oleh lawan mereka karena sumber daya yang terbatas. 




Dia juga menyuarakan rasa frustrasinya karena Ukraina harus menyerbu garis Rusia tanpa dukungan udara, dengan pengiriman jet tempur F-16 canggih setidaknya masih beberapa bulan lagi.
Ukraina memulai serangan balasannya yang sangat dinantikan pada awal Juni, mencoba menembus pertahanan Rusia di beberapa bagian depan. Menurut Moskow, sejauh ini serangan balik Ukraina gagal untuk mendapatkan landasan apa pun. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kerugian Ukraina telah melebihi Moskow, memperkirakan bahwa Kiev telah kehilangan 259 tank dan 780 kendaraan lapis baja sejak awal kampanye. Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov menggambarkan serangan itu sebagai operasi persiapan. sementara Presiden Volodymyr Zelensky mengakui bahwa serangan itu berkembang lebih lambat dari yang diinginkan dalam menghadapi perlawanan keras dari pasukan Rusia.

Sumber : international.sindonews.com