SUBSCRIBE

Showing posts with label Rusia Vs Ukraina. Show all posts
Showing posts with label Rusia Vs Ukraina. Show all posts

Monday, October 24, 2022

Analisis Military Watch Sebut Tank T-62M Rusia Memiliki Keunggulan Signi...

Analisis Military Watch Sebut Tank T-62M Rusia Memiliki Keunggulan Signifikan.
Minggu, 23-10-2022.




Majalah Military Watch telah menilai prospek penggunaan tank T-62M yang dimodernisasi yang dipamerkan di forum teknis militer internasional Army 2022. Majalah itu percaya bahwa sumber-sumber Barat terlalu pesimis dalam menilai penyebab dan konsekuensi dari modernisasi tersebut dan menganggap bahwa kendaraan lapis baja yang ditingkatkan dapat mengambil bagian dalam perang di Ukraina.
Tank tempur utama T-62 diproduksi dari tahun 1962 hingga 1975 oleh perusahaan-perusahaan yang saat ini merupakan bagian dari Grup Uralvagonzavod Rusia (UVZ, bagian dari perusahaan teknologi tinggi negara Rostec). Secara keseluruhan, sekitar 20.000 tank T-62 diproduksi.
“T-62 pertama kali memasuki layanan pada tahun 1961 dan secara luas dinilai sebagai tank paling unggul di dunia pada saat itu termasuk oleh para ahli AS dan Israel yang menganalisis unit yang berhasil ditangkap setelah Perang Yom Kippur 1973,” tulis artikel tersebut. “Tank itu adalah tank pertama di dunia dengan peluru smoothbore gun dan armor piercing fin stabilizing discarding sabot (APFSDS), dan menunjukkan keunggulan yang nyata atas tank M60 dan Chieftain yang dipasok AS dan Inggris selama Perang Iran-Irak sebagaimana dibuktikan oleh para perwira dari kedua belah pihak.”
Pada tahun 1983, kendaraan lapis baja mulai menjalani peningkatan berat ke level T-62M (M1/MV). Selama modernisasi, perlindungan lapis baja tambahan dari turret, hull & bottom, slat armor, serta peluncur granat asap Tucha dan sistem gyro-stabilized optoelectronic dipasang pada turret tank.
Versi upgrade dari tank, T-62M, dilengkapi dengan sistem optoelektronik multispektral gyro-stabilized dengan thermal imager diresmikan di forum Army 2022. Sistem gyro-stabilized optoelectronic dipasang pada turret tank. Juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan kepada TASS, sistem ini dikembangkan oleh Tsiklon Central Research Institute. “Ini mendeteksi target secara visual, dan memiliki saluran pencitraan termal dan pengintai dengan penangkal drone relevan. Kamera beresolusi tinggi mencari mereka, mendeteksi, mengunci, dan melacak mereka,” katanya.




"Memadai untuk ancaman saat ini".
“Meskipun tua menurut standar abad ke-21, T-62 yang dimodernisasi memiliki sejumlah keunggulan signifikan dibandingkan tank T-72 dan T-90 yang lebih baru yang membentuk tulang punggung lapis baja garis depan Rusia, yang dapat menjelaskan mengapa Rusia berinvestasi dalam meningkatkan kendaraan ini meskipun memiliki jumlah yang sangat besar dari T-72 dalam cadangannya, ”tulis artikel itu.
Menurut outlet media, T-62 dihargai karena persyaratan perawatan dan biaya operasionalnya yang jauh lebih rendah, dan juga mudah dilatih untuk memungkinkan personel baru belajar mengoperasikan kendaraan dengan relatif cepat. Penulis artikel mencatat keberhasilan penggunaan tank T-62M oleh tentara Suriah dan percaya bahwa T-62 yang dimodernisasi dapat digunakan untuk melengkapi tidak hanya cadangan yang dipanggil di bawah kampanye modernisasi parsial, tetapi juga unit dari wilayah Ukraina Timur yang memiliki baru-baru ini bergabung dengan Federasi Rusia, pasukan milisi yang masih belum sepenuhnya terintegrasi ke dalam Angkatan Darat Rusia. “Kurangnya tank modern Ukraina dan ketergantungan pada varian T-64 tahun 1970-an dengan sedikit peningkatan berarti bahwa T-62 yang ditingkatkan tidak akan kalah dengan baju besi musuh, terutama mengingat keengganan anggota NATO untuk melengkapi Kiev dengan tank yang lebih modern,” bunyi artikel tersebut. T-62 yang dimodernisasi dengan kontakt-5 atau pelindung reaktif eksplosif Relikt, thermal sights termal generasi terbaru, dan bahkan mungkin peluru APFSDS baru, di antara subsistem baru lainnya, dapat memiliki keunggulan kinerja yang sangat signifikan dibandingkan T-72 yang tidak dimodernisasi, menurut pakar Military Watch. Menurut outlet media, “walaupun beberapa sumber Barat telah mengklaim bahwa modernisasi dan reaktivasi T-62 adalah hasil dari keputusasaan setelah sanksi Barat terhadap sektor pertahanan Rusia, teknologi seperti thermal sights yang paling rentan terhadap sanksi justru yang akan meningkatkan kendaraan ke standar abad ke-21. Jika sanksi adalah masalah utama, akan lebih mudah bagi Rusia untuk mengaktifkan kembali T-72 dan T-80 dari cadangan daripada memodernisasi dan mengaktifkan kembali T-62-nya, yang berarti narasi semacam itu tidak terlalu berpengaruh.”
Majalah Military Watch mengutip beberapa sumber yang berspekulasi bahwa lebih dari 500 dan mungkin hampir 1.000 tank dapat dimodernisasi. Menurut artikel tersebut, tank adalah aset yang berpotensi berguna yang bisa murah untuk ditanam dalam jumlah besar dan relatif murah untuk dimodernisasi.

Posting Oleh Admin Facebook teknologi strategi militer

Tuesday, March 15, 2022

Nikolay Kudashev Ungkap Kemarahan Vladimir Putin kepada Singapura atas S...

Rusia Marah kepada Singapura atas Sanksi Invasi ke Ukraina.
Besar Rusia untuk Singapura Kudashev Sebut hubungan kedua negara tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. 
Senin, 14-03-2022

Rusia meradang setelah Singapura menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap "Negeri Beruang Merah”. 
Kemarahan Rusia disampaikan langsung oleh Duta Besar Rusia untuk Singapura Nikolay Kudashev dalam wawancaranya dengan South China Morning Post yang dipublikasikan pada Jumat (11/3/2022). 
“Sanksi ini adalah sebuah kesalahan, jelas-jelas bertentangan dengan semangat hubungan bilateral antara Singapura dan Rusia dan juga hubungan kerja sama regional,” kritik Kudashev. 
Dubes berusia 64 tahun itu secara khusus menyoroti bahwa Singapura adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjatuhkan sanksi ke Rusia. 
Kudashev menyesalkan sanksi Rusia ini, karena menurutnya hubungan bilateral kedua negara seharusnya berfokus pada isu-isu yang berhubungan dengan kawasan Asia Tenggara. 
Dia menambahkan, invasi Rusia ke Ukraina jelas tidak ada kaitannya dengan Asia Tenggara. 
Kudashev lalu melanjutkan, hubungan kedua negara tidak sama lagi seperti sebelumnya. Kerja sama ekonomi Rusia dan Singapura hanya dapat dilanjutkan jika mendapat persetujuan khusus dari Pemerintah Rusia pimpinan Vladimir Putin. 
Sanksi untuk Rusia dari Singapura.

Singapura pada Sabtu (5/3/2022) mengumumkan sanksi terhadap empat bank Rusia dan Pemerintah Rusia. 
Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan, semua lembaga keuangan di Singapura mulai dari pemberi pinjaman, perusahaan asuransi, hingga bursa efek dan penyedia layanan pembayaran, dilarang melakukan transaksi atau menjalin hubungan bisnis dengan VTB Bank, Vnesheconombank (VEB), Promsvyazbank, dan Bank Rossiya. 

Bank-bank ini juga terkena sanksi oleh pemerintah lain, termasuk penghapusan mereka dari jaringan pembayaran global SWIFT. 
Singapura telah meminta lembaga keuangannya untuk membekukan aset dan dana dari keempat bank ini. 
Lembaga keuangan di "Negeri Merlion” pun dilarang menyediakan layanan terkait penggalangan dana untuk Pemerintah Rusia, bank sentral Rusia, atau entitas yang dikendalikan oleh mereka. 
Singapura juga melarang lembaga keuangan memfasilitasi transaksi apa pun yang melibatkan mata uang kripto, yang dapat memungkinkan entitas Rusia "menghindari" sanksi.  Tidak ketinggalan, negara pimpinan Lee Hsien Loong itu turut melarang ekspor barang-barang militer, elektronik, komputer, dan peralatan telekomunikasi ke Rusia. 

Singapura menegaskan, tindakan Rusia invasi Ukraina bertentangan dengan piagam PBB dan melanggar hukum internasional. Negara seperti Ukraina memiliki hak untuk melawan invasi yang melanggar kedaulatan dan kemerdekaan. 
Rusia sendiri telah memasukkan Singapura ke daftar resmi negara-negara tidak bersahabat bersama 21 negara lainnya mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, hingga Taiwan. 

(Kontributor Singapura, Ericssen/KPS)
Sumber : Teknologi Strategi Militer

Elon Musk Tantang Presiden Rusia Vladimir Putin Berkelahi Duel Satu Lawa...

Elon Musk Tantang Putin Berkelahi Satu Lawan Satu.
Esnoe Faqih Wardhana.
Selasa, 15 Maret 2022.

Elon Musk , orang terkaya di dunia, pada Senin (14/3/2022) menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertarung. Tantangan ini dilayangkan Musk sebagai bentuk protes invasi Rusia ke Ukraina. Miliarder eksentrik dan pendiri perusahaan kedirgantaraan SpaceX menulis di akun Twitter-nya, untuk melihat apakah pemimpin Rusia mau menguji keberaniannya secara langsung daripada melalui pasukan yang dikirimnya ke Ukraina.

"Dengan ini saya menantang Vladimir Putin untuk bertarung tunggal. Taruhannya adalah Ukraina," kata Musk, seperti dikutip dari AFP. "Apakah kamu menerima pertarungan ini?" tambahnya dalam bahasa Rusia. Ia langsung menyapa akun Twitter resmi presiden berusia 69 tahun itu yang berbahasa Inggris. Ketika salah satu dari 77 juta pengikut Musk menulis bahwa pendiri Tesla mungkin tidak memikirkan tantangannya, Musk mengatakan dia "benar-benar serius". "Jika Putin bisa dengan mudah mempermalukan barat, maka dia akan menerima tantangan itu. Tapi dia tidak akan melakukannya," tambah Musk.

Tidak ada reaksi langsung dari Kremlin, tetapi pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov memposting tanggapan mengejek di Telegram, dengan mengatakan: "Elon Musk: Saya tidak akan menyarankan Anda untuk menguji kekuatan Anda melawan Putin". "Kategori berat badan Anda terlalu berbeda," kata Kadyrov.

Musk yang lahir di Afrika Selatan, 50, telah menawarkan dukungannya untuk Kiev, dengan mencuit "Pegang Ukraina yang kuat" bulan ini sambil juga menawarkan "simpati saya kepada orang-orang hebat Rusia, yang tidak menginginkan perang ini". Dia juga menanggapi permohonan Kiev dengan mengaktifkan layanan internet Starlink di Ukraina dan mengirim peralatan untuk membantu membawa konektivitas ke daerah-daerah yang terkena serangan militer Rusia.

Musk kerap mengirim pesan nyeleneh di Twitter. Pada bulan Februari, ia menuduh regulator pasar saham AS, yang telah memberlakukan denda dan pembatasan pada Musk dan Tesla, mencoba untuk memberangus kebebasan berbicaranya. Dan dia membandingkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dengan Adolf Hitler dalam sebuah pesan yang mendukung penentang pembatasan COVID-19. Namun, ia kemudian menghapus postingan tersebut.

Sumber : sindonews.com

Monday, March 14, 2022

Arab Saudi dan UEA Tolak Telepon AS, Joe Biden Ketar Ketir Soal Harga Mi...

Arab Saudi dan UEA Tolak Telepon AS, Joe Biden Ketar-Ketir Soal Harga Minyak Dunia.
Mitha Paradilla Rayadi.
9 Maret 2022.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ketar-ketir dengan lonjakan harga minyak dunia akibat invasi Rusia di Ukraina. Joe Biden lantas menjadwalkan untuk berdiskusi dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), akan tetapi rencana AS ditolak dua negara penghasil minyak tersebut. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan dari UEA, tidak bersedia berdiskusi dengan AS untuk masalah minyak dunia, melansir dari Wall Street Journal. Pasalnya, kedua negara tersebut menjelaskan AS hanya akan membuat Arab Saudi dan UEA terus melakukan pengeboran minyak.

Selain itu diskusi mengenai minyak tersebut dilakukan Joe Biden seusai secara resmi melarang impor minyak Rusia ke AS. Lantas saja keputusan Joe Biden tersebut membuat harga minyak semakin melambung, yakni 130 dolar AS (Rp1,8 juta) per barel, Selasa 8 Maret 2022. Duta besar UEA untuk AS, Yousef Al Otaiba mengakui bahwa hubungan kedua negara sedang tegang. "Kami menghadapi tes stres, tetapi saya yakin kami akan keluar dari sana dan mencapai tempat yang lebih baik,” kata Al Otaiba sebagaimana dilansir Guardian pada Rabu 9 Maret 2022.***


Editor: Mitha Paradilla Rayadi.
Sumber: Wall Street Journal.

Tentara Ukraina Marah Sebut NATO dan AS Negara Pembohong, Tak Punya Nyali

Tentara Ukraina Marah ke AS: Negara Pembohong, Tak Punya Nyali
Rabu, 9-3-2022

Seorang prajurit Ukraina, Andriy, mencibir sikap Amerika Serikat yang tidak mau mengambil langkah lebih jauh dalam konflik Rusia dengan negaranya. Dia mengecam Presiden Joe Biden, Donald Trump, dan Barack Obama sekaligus. "Mereka adalah sekumpulan pembohong. Mereka mengatakan tak ingin punya bisnis dengan Rusia, tapi nyatanya punya. Alumunium datang ke negara kalian," kata Andriy dalam video yang ditayangkan Fox seperti dikutip pada Selasa, 8 Maret 2022. Prajurit itu juga mempertanyakan efektivitas sanksi terhadap Rusia. Ia menyoroti pula sikap AS sebagai salah satu negara pemimpin di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang tidak ingin menutup zona penerbangan Ukraina. Menurut Andriy, AS pernah melakukan hal ini di Libia dan Yugoslavia.

Zona larangan terbang adalah area di mana pesawat dilarang atau dibatasi untuk terbang, biasanya untuk alasan keamanan. Hal ini sering digunakan di zona perang untuk menghentikan agresor yang menerbangkan pesawat militer di atas tanahnya sendiri.
"Anda (AS) takut membersihkan langit kami, negara kalian penuh pembual, kalian memberikan begitu saja kekuatan dan senjata nuklir kami untuk garansi anda," ujarnya. Perang Rusia Ukraina telah berlangsung selama sepekan lebih atau persisnya dimulai pada 24 Februari 2022. Ketegangan terus memburuk dan belum adanya solusi yang dicapai atas krisis ini. Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia. 

Sumber : Tempo.co.
Admin : Teknologi Strategi Militer

Sudah 2 Jenderal Rusia Meninggal Dunia dalam Perang di Ukraina

Sudah 2 Jenderal Rusia Tewas dalam Pertempuran di Ukraina.
Jumat, 11 Mar 2022.

CNN Indonesia. Dua jenderal militer Rusia, Andrei Sukhovetsky dan Vitaly Gerasimov telah dinyatakan tewas dalam invasi yang mereka lakukan ke Ukraina.
Pemerintah Rusia pun telah memberikan pernyataan resmi mengenai tewasnya Sukhovetsky pada 28 Februari lalu. Pernyataan resmi ini sekaligus membenarkan klaim militer Ukraina terkait tewasnya jenderal militer Rusia.

"[Sukhovetsky tewas] saat melakukan misi tempur selama operasi khusus di Ukraina," bunyi pernyataan pemerintah Rusia dilansir dari CNN.
Sukhovetsky dinyatakan meninggal pada Senin (28/2), saat dirinya melakukan operasi khusus di Ukraina.

Penyebab kematian Sukhovetsky dijelaskan oleh sumber militer. Disebutkan bahwa Sukhovetsky tewas tertembak oleh penembak jitu pasukan Ukraina.

Sukhovetsky adalah wakil komandan Divisi ke-41, salah satu kekuatan besar Moskow yang dikerahkan dalam perang Rusia-Ukraina ini. Sebelum terlibat dalma invasi ini, Sukhovetsky juga pernah bertugas bersama militer Rusia selama operasi di wilayah Kaukasus Utara dan Suriah.

Bukan hanya Sukhovetsky, Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov yang merupakan wakil komandan Divisi Ke-41 Rusia juga diklaim tewas pada Senin (7 Mar 2022) waktu setempat.

Mengutip Reuters, Direktorat Intelijen Ukraina menyatakan pasukannya berhasil membunuh Mayjen Gerasimov dalam pertempuran mematahkan konvoi pasukan Rusia.

Di luar klaim kematian petinggi militer Rusia itu, Ukraina juga mengklaim telah menewaskan 11 ribu tentara Rusia dalam pertempuran. Sementara dari pihak Rusia hanya mengklaim kehilangan 500 personel militer di perang tersebut.

Sumber : cnnindonesia.com

Saturday, March 12, 2022

Drone Bayraktar TB2 Turki Kiprahnya Makin Moncer di Perang Ukraina Melaw...

Drone Bayraktar TB2 Turki Kiprahnya Makin Moncer di Perang Ukraina Melawan Rusia, Ini Spesifikasinya.
Sabtu, 12-3-2022.

Ukraina menerjunkan drone tempur (UCAV) Bayraktar TB2 untuk mengintai sistem rudal Rusia dan menghancurkannya. Bayaraktar TB2 sempat dikabarkan berhasil melumpuhkan senjata Rusia dari jarak 8 km.
Lantas apa istimewanya Bayraktar TB2 buatan Turki?
Bayraktar TB2 adalah drone tempur kelas medium (MALE) yang dibuat perusahaan asal Turki, Baykar Makina.
Turki memang memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina. Namun Turki memasok drone Bayraktar ke Kyiv, yang juga digunakan Ukraina dalam perang ini.

Bayraktar TB2 ini dikembangkan dalam proyek Taktis Kendaraan Udara Tak Berawak, yang dimulai pada 2007 oleh Undersecretariat Industri Pertahanan Turki. Spesifikasi Bayraktar TB2 ini memiliki daya jelajah lebih dari 150 kilometer dengan tingkat ketahanan 24 jam dan bisa terbang dengan ketinggian maksimal 22.500 kaki. Bayraktar TB2 terbang pertama kali pada April 2014. Enam drone pertama dikirimkan ke Angkatan Darat Turki pada 2014. Pada Juni 2015, Angkatan Darat Turki kembali mendapatkan enam drone Bayraktor TB2.
Drone tempur ini bisa melesat dengan kecepatan maksimum 220 kilometer per jam, dengan kecepatan jelajah 130 kilometer per jam. Drone mampu mengangkut beban dengan berat hingga 55 kilogram.

Bayraktar TB2 memiliki panjang 6,5 meter rentang sayap 12 meter dan berat lepas landas maksimum 630 kilogram.
Badan pesawat terbuat dari serat karbon, Kevlar, dan komposit hibrida. Setiap sistem Bayraktar TB2 terdiri dari enam kendaraan udara, dua stasiun kontrol tanah/ground control system (GCS), tiga terminal data tanah/ground data terminal (GDT), dua terminal video jarak jauh/remote video terminal (RVT) dan peralatan pendukung di darat. Selain itu, menurut laporan Army Technology Bayraktar TB2 juga memiliki rudal MAM-C (MAM-Cirit) yang mampu menembus baja RHA 200 milimeter dengan tingkat kekerasan sedang. Dalam keadaan tidak mengangkut persenjataan, bobot Bayraktar TB2 mencapai 500 kilogram dan mampu terbang dengan menampung berat maksimal 650 kilogram, seperti dikutip situs resmi Baykartech.
Harga drone Bayraktar TB2 ditaksir sekitar US$1 juta atau Rp14 miliar.

sumber : Admin Teknologi Strategi Militer

Thursday, March 10, 2022

Didesak Oposisi Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson Tolak Bergabu...

PM Swedia Tolak Desakan Bergabung dengan NATO.
Rabu 09 Mar 2022.
Reporter: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani


STOCKHOLM -- Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson tolak desakan oposisi untuk mempertimbangkan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) setelah Rusia menginvasi Ukraina. Ia mengatakan langkah tersebut akan merusak stabilitas keamanan di Eropa.

Swedia tidak pernah terlibat dalam perang sejak 1814 dan membangunkan kebijakan luar negerinya dengan tidak berpartisipasi pada aliansi militer. Tapi ketika ketegangan dengan Rusia di kawasan Baltik meningkat beberapa tahun terakhir Swedia semakin dekat dengan NATO.

Invasi yang Rusia sebut "operasi militer khusus" kembali memicu desakan agar Swedia dan Finlandia yang juga bukan anggota NATO untuk bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut.

"Bila Swedia memilih untuk mengirimkan aplikasi untuk bergabung dengan NATO pada situasi saat ini, maka akan mendestabilisasi lebih jauh kawasan Eropa dan meningkatkan ketegangan," kata Anderson, Selasa (8/3/2022) kemarin.

"Selama ini saya sudah tegaskan dengan mengatakan apa yang terbaik bagi keamanan Swedia dan bagi keamanan kawasan Eropa adalah pemerintahan memiliki kebijakan luar negeri jangka-panjang, konsisten dan dapat diprediksi dan keyakinan saya masih sama," tambahnya.

Rusia tidak ingin Finlandia atau Swedia bergabung dengan NATO. Bulan lalu Moskow menyampaikan ancaman terbaru dengan mengatakan akan ada "konsekuensi militer-politik serius" bila dua negara itu melakukannya.

Pernyataan Andersson ini disampaikan setelah ia rapat dengan pemimpin-pemimpin partai oposisi mengenai situasi keamanan saat ini. Berdasarkan jajak pendapat pekan lalu yang digelar Demoskop dan surat kabar Aftonbladet menunjukkan 51 persen warga Swedia mendukung keanggotaan NATO. Naik dari bulan Januari lalu yang sebanyak 42 persen.

Sementara yang menolaknya turun dari 37 persen menjadi 27 persen. Pertama kalinya survei menunjukkan sebagian besar warga Swedia mendukung keanggotaan NATO.

Ketua partai Moderat, Ulf Kristersson mendesak pemerintah mulai menggelar pembicaraan politik domestik mengenai keanggotaan NATO. Perdebatan yang sudah dimulai di Finlandia.

Hubungan militer Finlandia dan Swedia sangat dekat dan langkah salah satu negara bergabung dengan NATO akan menambah tekanan pada negara lainnya untuk mengambil tindakan yang sama. "Ini mendesak," kata Kristersson pada kantor berita TT.

"Kami tidak bisa menahan angin dan berharap semuanya berakhir dan kemudian terkejut dengan keputusan Finlandia dalam satu atau dua bulan," tambahnya.

sumber : Reuters. www.republika.co.id

Takut Reaksi Rusia, AS Tutup Pintu untuk Bantuan Jet Tempur ke Ukraina, ...

Takut Reaksi Rusia, AS Tutup Pintu untuk Bantuan Jet Tempur ke Ukraina, Pentagon Sebut ini Berisiko Tinggi.
Kamis, 10 Maret 2022.

Amerika Serikat mengumumkan menutup pintu untuk memasok pesawat tempur ke Ukraina, dengan mengatakan komunitas intelijen menilai itu akan menjadi langkah 'berisiko tinggi' yang dapat meningkatkan kemungkinan eskalasi Rusia dengan NATO, pada Hari Rabu 9 Maret 2022.

Sekutu NATO Polandia mengejutkan Washington pada Hari Selasa, dengan tawaran publik untuk mentransfer jet tempur MiG-29 buatan Rusia ke pangkalan AS di Jerman sebagai cara untuk mengisi kembali angkatan udara Ukraina. Sebelumnya, Kyiv telah memohon Barat untuk pesawat tempur. Juru bicara Pentagon John Kirby menjelaskan keputusan AS, mengatakan transfer MiG-29 akan sedikit berubah untuk Ukraina dibandingkan dengan kemampuan Rusia, dan menekankan dukungan AS untuk memasok jenis senjata lain.

"Komunitas intelijen telah menilai, transfer MiG-29 ke Ukraina mungkin keliru sebagai eskalasi dan dapat mengakibatkan reaksi Rusia yang signifikan, yang dapat meningkatkan prospek eskalasi militer dengan NATO," terang Kirby seperti melansir Reuters 10 Maret. "Oleh karena itu, kami juga menilai bahwa transfer MiG-29 ke Ukraina berisiko tinggi," sambungnya. Kendati demikian, Kirby menolak untuk memberikan rincian tentang apa yang secara khusus mendorong penilaian intelijen AS. Amerika Serikat telah berusaha untuk mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina. Tapi itu bergidik pada Hari Selasa pada prospek pesawat tempur terbang dari wilayah NATO ke zona perang. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan minggu ini bahwa negara-negara yang menawarkan lapangan udara ke Ukraina, apalagi menerbangkan jet tempur, untuk serangan terhadap Rusia dapat dianggap telah memasuki konflik.

NATO telah mengatakan tidak ingin konflik langsung dengan Rusia, sesama kekuatan bersenjata nuklir. Sementara, Presiden AS Joe Biden telah mengenyampingkan pengiriman pasukan ke Ukraina untuk berperang, sesuatu yang Pentagon katakan akan berlaku untuk pasukan di darat atau di udara (misi penerbangan). Meskipun Pentagon membantah keputusan atas tawaran Polandia merupakan garis merah baru, hal itu menunjukkan memasok Ukraina dengan pesawat tempur adalah opsi militer lain yang telah dicabut dari meja, setidaknya untuk saat ini. Amerika Serikat juga telah mengenyampingkan seruan dari Kyiv untuk membuat zona larangan terbang di atas Ukraina, sesuatu yang menurut para ahli militer akan setara dengan Amerika Serikat yang memasuki perang melawan Rusia.

Pentagon merinci posisi AS setelah panggilan telepon antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mitranya dari Polandia, di mana Austin berterima kasih kepada Polandia atas dukungannya. Menteri Austin akan melakukan perjalanan ke Brussel minggu depan untuk pembicaraan dengan rekan-rekan NATO-nya, ungkap Pentagon, di mana membantu Ukraina hampir pasti akan mendominasi diskusi. Angkatan Udara Ukraina saat ini memiliki skuadron pesawat berkemampuan misi, dan MiG tambahan akan memberikan sedikit keuntungan, secara keseluruhan, sebut Kirby. "Kami percaya cara terbaik untuk mendukung pertahanan Ukraina adalah dengan memberi mereka senjata dan sistem yang paling mereka butuhkan untuk mengalahkan agresi Rusia, khususnya anti-armor dan pertahanan udara," pungkasnya.

Sumber : voi.id

Wednesday, March 9, 2022

Tak Lagi Berambisi untuk Gabung NATO Sikap Presiden Ukraina Zelensky Ing...

Sikap Presiden Ukraina Melunak, Tak Lagi Berambisi untuk Gabung NATO
9 Maret 2022.

Sikap Presiden Ukraina Melunak, Tak Lagi Berambisi untuk Gabung NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tak lagi berambisi bergabung dengan NATO. Salah satu pemicu Rusia melakukan invasi ke Ukraina adalah terkait keinginan Ukraina menjadi anggota NATO. Rusia tak terima jika Ukraina bergabung dengan NATO. Akan tetapi, keinginan itu kini mulai pudar setelah Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan tak lagi mendesak Ukraina bergabung dengan NATO.

Sikap itu dipilih karena memang sensitif. Maklum saja, keinginan untuk bergabung dengan NATO menjadi salah satu alasan Rusia melakukan invasi. Tak pelak, sikap Zelensky terbaru bisa dibilang membuat Rusia unggul dalam hal ini. Zelensky mengatakan dirinya terbuka untuk berkompromi pada status dua wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri yang diakui Presiden Vladimir Putin sebagai wilayah independen sebelum melancarkan invasi pada 24 Februari 2022.

“Saya telah tenang mengenai pertanyaan ini sejak lama setelah kami memahami bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Senin 7 Maret 2022 malam di ABC News seperti dilansir France24.

Aliansi takut akan terjadi hal-hal kontroversial, dan konfrontasi dengan Rusia,” tambah Zelensky. Mengacu pada keanggotaan NATO, Zelensky mengatakan melalui seorang penerjemah bahwa dia tidak ingin menjadi presiden dari negara yang memohon sesuatu dengan berlutut. Dalam beberapa tahun terakhir aliansi itu telah berkembang lebih jauh dan lebih jauh ke timur untuk mengambil negara-negara bekas Uni Soviet dan membuat Kremlin marah.

Rusia melihat perluasan NATO sebagai ancaman. Putin ingin Ukraina juga mengakui mereka sebagai negara yang berdaulat dan mandiri. “Saya berbicara tentang jaminan keamanan,” kata Zelensky. “Kita dapat mendiskusikan dan menemukan kompromi tentang bagaimana wilayah ini akan terus hidup,” imbuh Zelensky. “Ini adalah ultimatum lain dan kami tidak siap untuk ultimatum. Yang perlu dilakukan saat ini adalah Presiden Putin mulai berbicara,” pungkas Zelensky.

Editor : Edy Pramana

Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber : www.jawapos.com

Sanksi Ekonomi AS, Rusia Ancam Potong Pasokan Gas ke Uni Eropa

Sanksi Ekonomi AS, Rusia Ancam Potong Pasokan Gas ke Uni Eropa.
Faustina Prima Martha - Bisnis.com 8 Maret 2022.

Rusia mengancam akan memotong pasokan gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 sebagai bagian dari tanggapannya terhadap sanksi yang dijatuhkan atas invasi Ukraina. Langkah ini dikhawatirkan dapat meningkatkan gejolak di pasar energi dan mendorong harga konsumen lebih tinggi.  Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan Rusia memiliki hak untuk mengambil tindakan yang mencerminkan sanksi yang dijatuhkan pada ekonomi Rusia.

Namun, dia mengatakan belum ada keputusan untuk mematikan Nord Stream 1 dan pipa saat ini beroperasi pada kapasitas penuh. Komentar tersebut muncul setelah spekulasi beredar di pasar gas Eropa, dengan harga pada satu titik melonjak hampir 80 persen di tengah kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia.

“Rusia memiliki pilihan lain untuk menjual minyaknya. Jika AS dan Uni Eropa melarang impor Rusia, dan dia memperingatkan bahwa setiap langkah seperti itu dapat memiliki konsekuensi bencana bagi pasar dunia dengan harga melonjak hingga US$ 300 per barel atau bahkan lebih,” tekan Novak dilansir dari Bloomberg, pada hari Selasa (8/3/2022).  Ketergantungan Eropa pada energi Rusia menjadi perhatian bagi para pemimpin Uni Eropa untuk menyepakati bagaimana menanggapi perang Rusia Ukraina.

Bulan lalu, Berlin menangguhkan proyek pipa Nord Stream 2 senilai US$ 11 miliar, dan pejabat Uni Eropa mengatakan mereka sedang mengerjakan rencana yang dapat memotong kebutuhan impor blok itu dari Rusia hampir 80 persen tahun ini.  Tetapi banyak politisi Uni Eropa tetap waspada terhadap tindakan Rusia. Hal ini merupakan salah satu alasan Jerman menolak proposal larangan impor minyak. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan minyak dan gas Rusia sangat penting bagi ekonomi Eropa. Sekitar 40 persen impor gas Uni Eropa dan seperempat pasokan minyak berasal dari Rusia.

Editor : Faustina Prima Martha
Sumber : Bisnis.com

Tuesday, March 8, 2022

Rusia Memperingatkan Negara Barat, Harga Minyak Bisa Tembus US$300 per B...

Rusia Memperingatkan Negara Barat, Harga Minyak Bisa Tembus US$300 per Barel.
8 Maret 2022.

Harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008, Senin (7/3/2022) setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengumumkan rencana negara barat untuk melarang impor minyak dari Rusia. Rusia pun memperingatkan AS dan sekutu bahwa harga minyak bisa tembus lebih dari US$300 menindaklanjuti kemungkinan penutupan pipa gas utama Rusia-Jerman. "Sangat jelas bahwa penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak dalam sebuah pernyataan di televisi pemerintah. 

Level Tertinggi sejak 2008 Novak mengatakan Eropa akan membutuhkan lebih dari satu tahun untuk menggantikan volume minyak yang diterima dari Rusia dan harus membayar harga yang jauh lebih tinggi. "Politisi Eropa perlu secara jujur memperingatkan warga dan konsumen mereka tentang apa yang akan terjadi," kata Novak. Sementara itu, Rusia menyatakan siap bila ada sanksi dari negara barat berupa larangan mengirim pasokan energi. "Kami siap untuk itu. Kami tahu ke mana kami bisa mengarahkan produksi," katanya.

Novak mengatakan Rusia, yang memasok 40 persen gas untuk Eropa, memenuhi kewajibannya secara penuh tetapi sepenuhnya berhak membalas Uni Eropa setelah Jerman bulan lalu membekukan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2. "Sehubungan dengan pengenaan larangan Nord Stream 2, kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1," kata Novak. Kendati demikian, Novak mengatakan Rusia memungkinkan untuk melakukan kebijakan embargo. "Sejauh ini kami tidak mengambil keputusan seperti itu," katanya.

Sumber : Antara.
Editor : Muhammad Khadafi

Monday, March 7, 2022

Perang Rusia vs Ukraina dan Perang Israel vs Palestina, Kenapa Perlakuan...



Rusia vs Ukraina dan Israel vs Palestina, Kenapa "Perlakuan" Media Barat Berbeda? 
Sabtu, 5-3-2022

Sejumlah reaksi masyarakat di internet, khususnya Indonesia, mempertanyakan pemberitaan media Barat tentang perang Rusia vs Ukraina yang sangat gencar, berbeda dengan konflik Israel dan Palestina. 
Contohnya, ketika terjadi penyerangan oleh pasukan keamanan Israel terhadap jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa saat merayakan Isra Mi'raj, Senin (28/2/2022). 
Perhatian media-media Barat tampak terfokus pada konflik Rusia Ukraina, sehingga kurang menyoroti apa yang terjadi di Al-Aqsa. 
Saat itu, 14 warga Palestina terluka termasuk seorang anak, dan empat orang dibawa ke rumah sakit akibat tindakan keras pasukan Israel. 
Video yang dibagikan oleh warga Palestina di media sosial menunjukkan pasukan Israel melemparkan gas air mata dan granat kejut ke kerumunan jemaah walau terdapat banyak anak dan bayi, lalu memicu kepanikan. 
Pada hari yang sama, invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari keempat dengan ibu kota Kiev yang dikepung dan ratusan ribu pengungsi melarikan diri dari zona konflik.

Sumber : Teknologi Strategi Militer

Ukraina Meminta Lebih Banyak Peralatan Militer dan Kendaraan Tempur ke J...

Ukraina Meminta Lebih Banyak Peralatan Militer dan Kendaraan Tempur ke Jerman.
Sabtu, 5-3-2022

Ukraina meminta Jerman untuk meningkatkan pasokan peralatan tempur dan kendaraan lapis baja sebagai bagian dari perang melawan invasi Rusia. Menurut daftar yang diterbitkan oleh Surat Kabar Jerman SPIEGEL, akuisisi dan pengiriman sistem senjata berikut diantaranya:

- Tank tempur utama, pengangkut personel lapis baja, kendaraan recovery lapis baja, kendaraan engineer lapis baja, kendaraan mine clearance lapis baja, dan kendaraan jembatan lapis baja.
- Sistem senjata artileri termasuk howitzer self-propelled, tank mortir 
- Sistem rudal artileri menengah
- Sistem rudal anti-pesawat
- Kendaraan lapis baja pengintai, kendaraan lapis baja, kendaraan darurat dan transportasi lapis baja, kendaraan serbaguna, kendaraan pengangkut dan mesin tambahan
-  Combat and support helicopter
- Pengintaian dan drone tempur
- Pesawat tempur multiperan dan pesawat angkut
- Kapal pemburu ranjau, kapal selam, frigat, korvet, dan speedboat
Lima hari lalu, Pemerintah Jerman telah menyetujui pengiriman 1.000 senjata anti-tank Panzerfaust 3 dan 500 rudal Stinger ke Ukraina, menandai pembalikan total dalam kebijakan ekspor senjata ketat Berlin.
Selain itu, tentara Jerman dalam beberapa pekan terakhir telah meningkatkan dukungannya untuk Sekutu timur. Jerman adalah kontributor utama pasukan NATO Response Force (NRFNATO Response Force), saat ini menyediakan 13.700 prajurit pria dan wanita. Di Lituania, tentara Jerman telah meningkatkan kontribusinya menjadi sekitar 900 tentara untuk Forward Presence Battlegroup pimpinan Jerman yang ditingkatkan di sisi timur NATO. Enhanced Air Policing South adalah misi NATO yang membantu mengamankan wilayah udara Rumania dengan angkatan udara Sekutu. Enam Eurofighter Typhoon Angkatan Udara Jerman saat ini dikerahkan untuk misi tersebut. Angkatan Laut Jerman membantu mengamankan Laut Utara, Baltik dan Mediterania dengan kapal perang tambahan yang disediakan untuk satuan tugas maritim NATO. Tentara Jerman berencana untuk mendukung Sekutu NATO Slovakia dengan company-size infantry force dan dengan sistem rudal pertahanan udara Patriot. 

Sumber : SPIEGEL Tekonologi Strategi Militer

Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Tidak Pernah Bombardir Ukraina, Prop...

Putin: Rusia Tak Pernah Bombardir Ukraina, Propaganda Menjijikkan
Sabtu, 5-3-2022


Presiden Rusia Vladimir Putin membantah pasukannya membombardir kota-kota di Ukraina terlepas dari invasi yang ia luncurkan ke negara eks Uni Soviet itu sejak 24 Februari. Dalam panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Putin menganggap berbagai informasi soal gempuran Rusia ke berbagai wilayah Ukraina merupakan propaganda hoaks yang menjijikkan. "Laporan tentang dugaan serangan udara yang sedang berlangsung di Kyiv dan kota-kota besar lainnya adalah propaganda palsu yang menjijikkan," kata Putin melalui pernyataan yang dirilis Kremlin pada Jumat (4-3-2022).

Tanggapan itu diutarakan menyusul hujanan kecaman dunia terhadap Rusia yang terus menggempur Ukraina.
Di hari kedelapan invasi Rusia ini, pasukan Putin terus melancarkan serangan udara ke sejumlah kota termasuk Ibu Kota Kyiv.
Pasukan Rusia bahkan berhasil menduduki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang merupakan PLTN terbesar di Eropa.
PLTN Zaporizhzhia bahkan sempat terbakar akibat pertempuran sengit tentara Ukraina dan Rusia hingga memicu kekhawatiran Eropa terkait ancaman bencana radiasi nuklir yang ditimbulkan. Pemerintah Ukraina memastikan tak ada kebocoran radiasi akibat serbuan pasukan Rusia. 

PLTN Zaporizhzhia pun menyatakan tetap beroperasi normal meski di bawah todongan senjata tentara Rusia. Dengan begitu, selama delapan hari invasi berlangsung, Rusia berhasil menduduki dua dari empat PLTN Ukraina. Dalam percakapannya dengan Scholz, Putin juga mengungkapkan bahwa Rusia terbuka untuk dialog bersama Ukraina dengan syarat semua tuntutan Kremlin terpenuhi Kyiv dan negara Barat. "Putin mengonfirmasi bahwa Rusia terbuka untuk berdialog dengan Ukraina, serta dengan semua pihak yang menginginkan perdamaian di Ukraina. Tetapi dengan syarat bahwa semua tuntutan Rusia terpenuhi," demikian bunyi pernyataan Kremlin. Sebelum melancarkan invasi ke Ukraina, Putin memang telah mengajukan serangkaian tuntutan terhadap Ukraina dan negara Barat yang menjadi sekutu Kyiv seperti Amerika Serikat dan NATO.

Yang menjadi tuntutan utama Putin adalah pembatalan keanggotaan Ukraina di NATO. Meski keinginan Rusia itu sudah tercapai, Putin tetap melancarkan invasi ke Ukraina. Putin lantas memaparkan tiga syarat tambahan jia ingin invasi Rusia di Ukraina berhenti. Pertama, status netral Ukraina yang tak memihak Barat. Kedua, meminta Ukraina menghentikan praktik fasisme (denazifikasi) yang diklaim Moskow dilakukan Kyiv terhadap warganya yang berbahasa Rusia. Ketiga, Putin ingin Ukraina mengakui Semenanjung Crimea merupakan bagian dari wilayah Rusia. Crimea merupakan wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014 lalu. "Putin berharap bahwa selama pembicaraan putaran ketiga yang direncanakan dengan Ukraina, perwakilan Kyiv akan mengambil posisi yang masuk akal dan konstruktif," ucap Kremlin menambahkan. 

Sumber : (CNN)
Admin : Teknologi Strategi Militer

Viral Presiden Ukraina Dukung Israel Serang Palestina, Sekarang Negarany...

Viral Presiden Ukraina Dukung Israel Serang Palestina, Sekarang Negaranya Diinvasi Rusia
7 Maret 2022.

KYIV -- Status Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang membela Israel dari serangan roket Hamas pada medio Mei 2021, viral di media sosial. Zelensky dalam statusnya di akun Twitter, @ZelenskyyUa merasa sedih karena langit di negara Israel dihujani rudal yang dikirim dari Jalur Gaza, Palestina. Hanya saja, presiden yang dulunya berprofesi sebagai pelawak itu tidak menyinggung serangan brutal Zionis Israel kepada warga Palestina.

"Langit #Israel dipenuhi dengan rudal. Beberapa kota terbakar. Ada korban. Banyak yang terluka. Banyak tragedi kemanusiaan. Mustahil untuk melihat semua ini tanpa kesedihan dan kenestapaan. Perlu segera dihentikan eskalasi demi kehidupan masyarakat," ucap Zelensky di akun @ZelenskyyUa pada 15 Mei 2021, dikutip di Jakarta, Senin (28/2/2022).

Ketika membuat status tersebut, seorang warga Pakistan sudah mengingatkan Zelensky jika apa yang dialami warga Palestina sebenarnya jauh lebih buruk daripada serangan roket Israel. Warga bernama Hissam Ullah Baig pemilik akun @BaigHissam pun mengingatkan, Zelensky akan merasakan apa yang dialami Palestina jika Rusia sudah menyerang beberapa kota di Ukraina.

Status yang dibuat Hissam pun akhirnya terbukti delapan bulan kemudian. Militer Rusia mulai menyerang Ukraina hingga Zelensky sampai harus meminta bantuan NATO dan dunia agar negaranya bertahan. "Sekali komedian tetap komedian. Anda akan mempelajarinya dengan cara yang sulit ketika jet Rusia mulai menghancurkan Kiev, Kharkiv, dan Odessa," ucap Hissam lewat akun Twitter @BaigHissam.

Hissam pun kembali membuat cuitan bahwa sekarang Ukraina merasakan apa yang sudah puluhan tahun diderita rakyat Palestina akibat okupasi Israel. Meski begitu, ia tetap mendoakan warga Ukraina bisa mendapatkan keselamatan dari serangan Rusia.

"Tahun lalu, ketika Israel membom Gaza tanpa pandang bulu, Presiden Zelensky membenarkan kejahatan perang. Hari ini, bangsanya mengalami kengerian yang sama seperti yang dialami warga sipil Gaza setiap hari. Berdoa untuk orang-orang Ukraina. ujar Hissam dalam status terbarunya.

Sumber : digdaya.republika.co.id

Saturday, March 5, 2022

Semakin Panas! Rusia Resmi Blokir Facebook dan Twitter

Semakin Panas! Rusia Resmi Blokir Facebook dan Twitter

Rusia resmi memblokir akses ke salah satu media sosial besar di dunia yaitu Facebook. Selain itu, Rusia juga membatasi akses warganya untuk membuka Twitter.
Kebijakan pemblokiran ini dilakukan Rusia sejak Jumat (5/3/2022) waktu setempat. Regulator Komunikasi Rusia Roskomnadzor berkata pemblokiran dilakukan salah satunya karena Facebook dituding mendiskriminasi media asal Rusia selama ini.

Rusia menyebut sejak Oktober 2020 sudah ada 26 kasus diskriminasi yang dilakukan Facebook terhadap media massa asal negara itu. Terkini, Facebook diketahui membatasi akses kantor berita Rusia RIA dan media RT.

Mengutip Reuters, pemblokiran Facebook dan Twitter oleh Rusia menjadi puncak gunung es dari eskalasi besar yang melibatkan sejumlah perusahaan medsos dengan negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Pemblokiran Facebook dan Twitter oleh Rusia belum ditanggapi pihak kedua perusahaan tersebut. Akan tetapi, Kepala urusan global Meta Nick Clegg mengatakan perusahaan akan terus melakukan segala yang bisa dilakukan untuk memulihkan layanannya.

"Segera jutaan orang Rusia biasa akan menemukan diri mereka terputus dari informasi yang dapat diandalkan, kehilangan cara sehari-hari mereka untuk terhubung dengan keluarga dan teman-teman dan dibungkam dari berbicara," katanya, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter, dikutip Sabtu (5/3/2022).

Meta dalam sebuah blog mengatakan sedang bekerja untuk menjaga layanannya tetap tersedia semaksimal mungkin di Rusia. Akan tetapi, perusahaan induk Facebook ini telah berhenti menampilkan iklan kepada pengguna di Rusia dan melarang pengiklan Rusia menjalankan iklan di mana saja di dunia.

Sebagai catatan, Meta pekan ini telah membatasi akses ke RT dan Sputnik-media asal Rusia-di seluruh Benua Eropa dan secara global menurunkan konten dari halaman Facebook dan akun Instagram outlet yang dikendalikan negara Rusia, serta posting yang berisi tautan ke outlet tersebut di Facebook.

Meta memiliki sekitar 7,5 juta pengguna di Facebook di Rusia pada 2021, dan 122,2 juta pengguna di seluruh layanan lainnya, termasuk Instagram, WhatsApp dan Messenger.

Selain diblokir, Meta juga merupakan salah satu dari beberapa perusahaan teknologi yang menghadapi kemungkinan tindakan hukuman lain di Rusia karena gagal membuka kantor lokal dan mematuhi UU Komunikasi negara tersebut.

Dikutip dari ABC News, Kepala keamanan Twitter Yoel Roth mengatakan perusahaan belum mengkonfirmasi layanannya sepenuhnya dinonaktifkan di Rusia selama panel publik Jumat 

Sumber : Jakarta, CNBC Indonesia

150 Mantan Personil SAS Army Inggris Siap Turun Perang Bantu Ukraina Law...

150 Pensiunan SAS Siap Turun Perang Bantu Ukraina.
1 maret 2022. A Ziyadi. Berita Militer Dunia.


Sebuah tim berisi 150 veteran SAS (Pasukam Elit Inggris) akan bergabung dalam perjuangan berdarah di Ukraina melawan invasi Rusia, seperti dikutip dari dari Daily Mirror 1-3-2022. Pensiunan tentara pasukan khusus Inggris telah mengajukan diri untuk misi jauh di dalam Ukraina untuk mendukung pertahanan negara. Mereka akan terjun tanpa membawa bendera Inggris Raya dan berperang atas nama pribadi bukan kerajaan. Para veteran, berusia antara 40 dan 60, telah mengadakan pertemuan untuk membahas pendaftaran misi berbahaya, mendukung Ukraina dalam pertempuran. Mereka dikenal sebagai penembak jitu yang sangat terlatih dan ahli dalam penggunaan rudal anti-pesawat dan anti-tank. Penembak jitu akan sangat membantu dalam mengeksekusi pengintai udara Rusia dan pasukan khusus Moskow yang menjadi “marksman” dalam serangan udara terhadap pasukan dan aset penting Ukraina. Diyakini operasi itu tidak dibayar oleh pemerintah Inggris tetapi akan didanai oleh sebuah negara di Eropa, yang masih belum disebutkan namanya, melalui perusahaan militer swasta. Rencana tersebut adalah cara untuk mendukung Ukraina secara militer tetapi tanpa secara resmi mengirim pasukan yang bertugas ke medan perang melawan pasukan Vladimir Putin. Lebih dari selusin veteran telah tiba di Ukraina dan selusin lainnya akan melakukan perjalanan ke sana minggu ini.

Sumber : militermeter.com

China Bergantung kepada Ukraina Soal Teknologi Militer, dan Perang Menga...

China Bergantung kepada Ukraina Soal Teknologi Militer, dan Perang Mengancam Hubungan Keduanya 
Jum'at, 4-3-2022


Upaya modernisasi militer Beijing selama dua dekade terakhir tak lepas dari teknologi, perlatan, dan sumber daya manusia dari Ukraina. 
Kini, karena invasi Rusia ke Ukraina, hubungan strategis antara Kiev dan Beijing terancam rusak, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (3/3/2022). Beberapa analis militer dan diplomat mengatakan, konflik saat ini dapat merusak perdagangan antara kedua negara yang telah membantu modernisasi militer China selama 20 tahun terakhir. Ukraina yang frustrasi karena hubungan Beijing yang terus mesra dengan Mokswa serta ketidakpastian atas bentuk ekonomi dapat mengancam hubungan Ukraina-China. Analis militer China yang berbasis di Moskwa, Vasily Kashin dari HSE University, mengatakan, Ukraina menjadi "tempat berburu" yang baik bagi teknisi militer China. "Ada banyak hal di sana, dan dalam beberapa kasus lebih mudah untuk mendapatkannya daripada mendapatkannya dari Rusia," kata Kashin. "Hubungan seperti itu akan benar-benar hancur," imbuh Kashin. Pasalnya, sambung Kashin, Pemerintah Ukraina marah atas dukungan diplomatik China untuk Rusia dalam konflik di sana. 
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) melaporkan, kapal induk pertama China merupakan kapal era Uni Soviet yang Beijing beli dari Ukraina. Selain itu, China juga membeli mesin untuk pesawat latih, kapal perusak, tank, serta pesawat angkut dari Ukraina. 
Data SIPRI menunjukkan, kesepakatan antara China dan Ukraina setiap tahun menghabiskan setidaknya antara 70 juta dollar AS hingga 80 juta dollar AS. Program yang sudah berjalan lama termasuk kesepakatan senilai 317 juta dollar AS hingga 319 juta dollar AS untuk menyediakan kendaraan serbu amfibi. Selain itu, ada kesepakatan senilai 380 juta dollar AS berupa mesin turbofan untuk pesawat latih tempur JL-10 milik China, menurut data SIPRI. Kesepakatan penting lainnya adalah penjualan 30 turbin gas untuk 15 kapal perusak Type-052D. 
Mesin-mesin tersebut sekarang diproduksi China di bawah lisensi dan mungkin juga telah diadaptasi dan ditingkatkan untuk kapal yang lebih modern. Teknologi-teknologi yang diperoleh teknisi dan insinyur militer China memungkinkan pertumbuhan desain dan kemampuan manufaktur asli negara itu sendiri. Oleh karena perkembangan itu, kini "Negeri Panda" sebenarnya tidak terlalu bergantung pada Ukraina daripada tahun-tahun sebelumnya. "China sangat bergantung pada teknologi Ukraina pada 1990-an dan awal 2000-an. Tetapi itu semakin berkurang, terutama karena China telah mengembangkan kemampuan desain dan manufakturnya sendiri," kata Siemon Wezeman, peneliti transfer senjata senior di SIPRI. 
"Mungkin masih ada beberapa teknologi yang diincar China, terutama yang terkait dengan kedirgantaraan dan rudal. Dan mereka (Ukraina) memiliki kualitas dan mutakhir," kata Wezeman kepada Reuters. Meski Rusia tetap menjadi sumber teknologi militer terpenting China, Ukraina telah menyediakan beberapa item yang mungkin enggan atau lambat diberikan oleh Moskwa. Di era Uni Soviet, Ukraina sendiri berperan sebagai pusat pembuatan kapal militer dan kedirgantaraan. "Dugaan saya adalah, Ukraina selama beberapa tahun mengisi ceruk penting bagi China, karena mungkin lebih mudah untuk mendapatkan produk dan teknologi tertentu yang mungkin kurang diminati oleh Rusia untuk menjualnya," kata konsultan strategis yang berbasis di Singapura, Alexander Neill. Tetapi, lanjut Neill, desain dan kapasitas manufaktur asli China sendiri telah meningkat dan sebagian besar Ukraina mungkin telah memenuhi tujuannya. Keterlibatan AS yang semakin intensif di Ukraina pascaperang juga dapat memperumit perdagangan. 

(Danur Lambang Pristiandaru/KPS)
Sumber : Admin TSM

Friday, March 4, 2022

Pasukan Rusia Kirim 30 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penduduk Kharkiv da...

Pasukan Rusia Kirim 30 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penduduk Kharkiv dan Wilayah Sekitar Perbatasan.
Kamis, 3 Maret 2022.

Pasukan Rusia Kirim 30 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penduduk Kharkiv dan Wilayah Sekitar Perbatasan
Tentara Rusia kirim bantuan untuk masyarakat di perbatasan Rusia-Ukraina pada Kamis 3 Maret 2022. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa angkatan bersenjata telah mengirimkan 30 ton bantuan kemanusiaan kepada penduduk Kharkiv. “Militer Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan dari wilayah Belgorod ke wilayah pemukiman Ukraina di dekat perbatasan Rusia-Ukraina, yaitu di wilayah Kharkiv. Bantuan kemanusiaan berjumlah lebih dari 30 ton telah dikirim melalui Volchansk dan Cossack Lopan atas permintaan penduduk setempat," isi pernyataan kementerian pada Kamis (3 Maret 2022), seperti dikutip dari TASS.

Kementerian menunjukkan bahwa pengiriman termasuk produk makanan, biji-bijian, daging, ikan kaleng, permen, produk roti dan air minum kemasan, menambahkan bahwa itu sepenuhnya dikirim ke penduduk daerah perbatasan, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua. Militer Rusia mengawal konvoi kiriman tersebut hingga tiba dengan selamat. Kargo kemanusiaan diserahkan kepada penduduk pemukiman perbatasan untuk wanita, anak-anak, orang tua. 

EDITOR : RENI ERINA
Sumber :dunia.rmol.id