Boxed Layout

false

Posts Per Page

6

China Bergantung kepada Ukraina Soal Teknologi Militer, dan Perang Menga...

China Bergantung kepada Ukraina Soal Teknologi Militer, dan Perang Mengancam Hubungan Keduanya 
Jum'at, 4-3-2022


Upaya modernisasi militer Beijing selama dua dekade terakhir tak lepas dari teknologi, perlatan, dan sumber daya manusia dari Ukraina. 
Kini, karena invasi Rusia ke Ukraina, hubungan strategis antara Kiev dan Beijing terancam rusak, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (3/3/2022). Beberapa analis militer dan diplomat mengatakan, konflik saat ini dapat merusak perdagangan antara kedua negara yang telah membantu modernisasi militer China selama 20 tahun terakhir. Ukraina yang frustrasi karena hubungan Beijing yang terus mesra dengan Mokswa serta ketidakpastian atas bentuk ekonomi dapat mengancam hubungan Ukraina-China. Analis militer China yang berbasis di Moskwa, Vasily Kashin dari HSE University, mengatakan, Ukraina menjadi "tempat berburu" yang baik bagi teknisi militer China. "Ada banyak hal di sana, dan dalam beberapa kasus lebih mudah untuk mendapatkannya daripada mendapatkannya dari Rusia," kata Kashin. "Hubungan seperti itu akan benar-benar hancur," imbuh Kashin. Pasalnya, sambung Kashin, Pemerintah Ukraina marah atas dukungan diplomatik China untuk Rusia dalam konflik di sana. 
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) melaporkan, kapal induk pertama China merupakan kapal era Uni Soviet yang Beijing beli dari Ukraina. Selain itu, China juga membeli mesin untuk pesawat latih, kapal perusak, tank, serta pesawat angkut dari Ukraina. 
Data SIPRI menunjukkan, kesepakatan antara China dan Ukraina setiap tahun menghabiskan setidaknya antara 70 juta dollar AS hingga 80 juta dollar AS. Program yang sudah berjalan lama termasuk kesepakatan senilai 317 juta dollar AS hingga 319 juta dollar AS untuk menyediakan kendaraan serbu amfibi. Selain itu, ada kesepakatan senilai 380 juta dollar AS berupa mesin turbofan untuk pesawat latih tempur JL-10 milik China, menurut data SIPRI. Kesepakatan penting lainnya adalah penjualan 30 turbin gas untuk 15 kapal perusak Type-052D. 
Mesin-mesin tersebut sekarang diproduksi China di bawah lisensi dan mungkin juga telah diadaptasi dan ditingkatkan untuk kapal yang lebih modern. Teknologi-teknologi yang diperoleh teknisi dan insinyur militer China memungkinkan pertumbuhan desain dan kemampuan manufaktur asli negara itu sendiri. Oleh karena perkembangan itu, kini "Negeri Panda" sebenarnya tidak terlalu bergantung pada Ukraina daripada tahun-tahun sebelumnya. "China sangat bergantung pada teknologi Ukraina pada 1990-an dan awal 2000-an. Tetapi itu semakin berkurang, terutama karena China telah mengembangkan kemampuan desain dan manufakturnya sendiri," kata Siemon Wezeman, peneliti transfer senjata senior di SIPRI. 
"Mungkin masih ada beberapa teknologi yang diincar China, terutama yang terkait dengan kedirgantaraan dan rudal. Dan mereka (Ukraina) memiliki kualitas dan mutakhir," kata Wezeman kepada Reuters. Meski Rusia tetap menjadi sumber teknologi militer terpenting China, Ukraina telah menyediakan beberapa item yang mungkin enggan atau lambat diberikan oleh Moskwa. Di era Uni Soviet, Ukraina sendiri berperan sebagai pusat pembuatan kapal militer dan kedirgantaraan. "Dugaan saya adalah, Ukraina selama beberapa tahun mengisi ceruk penting bagi China, karena mungkin lebih mudah untuk mendapatkan produk dan teknologi tertentu yang mungkin kurang diminati oleh Rusia untuk menjualnya," kata konsultan strategis yang berbasis di Singapura, Alexander Neill. Tetapi, lanjut Neill, desain dan kapasitas manufaktur asli China sendiri telah meningkat dan sebagian besar Ukraina mungkin telah memenuhi tujuannya. Keterlibatan AS yang semakin intensif di Ukraina pascaperang juga dapat memperumit perdagangan. 

(Danur Lambang Pristiandaru/KPS)
Sumber : Admin TSM

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "China Bergantung kepada Ukraina Soal Teknologi Militer, dan Perang Menga..."

Post a Comment