Boxed Layout

false

Posts Per Page

6

Tentang Kebutuhan Investasi Alutsista Indonesia

Tentang Kebutuhan Investasi Alutsista Indonesia




Kamis, 20-10-2022
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut alat utama sistem persenjataan Indonesia masih perlu ditambah, sebagai bentuk investasi jangka panjang.
Pernyataan ini sekaligus mengamini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mengingat Kementerian Pertahanan mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merencanakan kebutuhan pertahanan jangka panjang.
"Kalau kita hanya berpikir soal kemampuan atau kekuatan persenjataan kita memang sangat sangat mencemaskan. Bukan mencemaskan, tapi sangat mencemaskan," kata Mahfud, dalam keterangannya, Kamis (20/10/2022).
Mahfud menyebut jumlah pesawat tempur di Indonesia masih jauh dari yang seharusnya. Mahfud mengaku telah melakukan penghitungan dengan Prabowo terkait berapa besar kebutuhan untuk pertahanan Indonesia.
Berdasarkan kalkulasinya dengan Prabowo, Mahfud mengatakan, kebutuhan investasi pertahanan, khususnya untuk pesawat di seharusnya 200 unit. Namun, Indonesia hanya memiliki 17 unit.
"Kita baru punya pesawat 17 yang tertentu. 17 ini pun, dua sudah dikanibal, sudah diiniin," ujarnya.
Mahfud mengungkapkan kondisi yang sama juga dialami pada senjata tembak dan kapal perang yang ada di Indonesia.



"Kapal perangnya, senjata juga yang jarak tembaknya 200.000 km misalnya atau 200 km kita misalnya punya berapa. Sementara kebutuhan dengan luasan seperti ini kita sudah menghitung semua," tuturnya.
Otoritas pertahanan sendiri telah mengajukan proposal kepada Presiden Joko Widodo untuk proyeksi kebutuhan senjata di Indonesia hingga 25 tahun ke depan.
"Kemenhan itu sudah mengajukan proposal kepada presiden dan sekarang sedang dihitung ulang agar cermat menghitungnya, sehingga kita nanti akan menyediakan senjata seperti cara orang Jepang menyikapi negara negara lain," ucapnya.
Namun demikian, Mahfud menyayangkan banyaknya orang yang terlalu optimistis dengan keadaan yang ada saat ini dan menganggap remeh kemungkinan adanya perang.
"Ada juga yang optimis, 'buat apa sih senjata-senjata gitu. Perang kayak gitu nggak akan ada, sekarang itu kan perang IT saja sebenarnya. Proxy yang banyak dikhawatirkan proxy sebenarnya bukan perang seperti itu'," ucap dia.
Namun, pemerintah tetap menilai penting kekuatan persenjataan di Indonesia. Proposal yang diberikan kepada presiden pun sudah memuat proyeksi persenjataan sampai 25 tahun mendatang.
"Tapi pemerintah katakan ini harus, persenjataan, keahlian kita harus disiapkan. Itu sudah diproyeksikan sekarang 2022, Pak Prabowo sudah menghitung 25 tahun ke depan," kata dia.
"Sudah dihitung semua, pertambahan setiap tahunnya berapa kemudian biayanya dari mana, dapat dari mana, sudah dihitung bersama Kementerian Keuangan," imbuhnya.
Admin facebook Teknologi Strategi Militer

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tentang Kebutuhan Investasi Alutsista Indonesia"

Post a Comment