Boxed Layout

false

Posts Per Page

6

Vympel RVV-MD2 – Short Range Air-to-Air Missile With Inertial Control For Sukhoi Su-57 Felon

Vympel RVV-MD2 – Short Range Air-to-Air Missile With Inertial Control For Sukhoi Su-57 Felon




indomilitary| 04/08/2023

If the F-22 Raptor and F-35 Lightning II stealth fighter jets rely on the AIM-9X as a short-range air-to-air missile, then the Kremlin's stealth champion, Sukhoi Su-57 Felon also has a rival, namely the Vympel RVV-MD, an air-to-air missile. infrared guided short range (two band infrared seeker) housed in the weapon bay. And regarding the RVV-MD, there has been news recently that a new variant has been developed, codenamed RVV-MD2.

If the RVV-MD has been claimed as the latest air-to-air missile, then the RVV-MD2 is clearly even more powerful, and is referred to by global defense equipment observers as the 'Super Missile'. So what makes the RVV-MD2 worthy of being the new mainstay of the Su-57?




According to a report from Ria Novosti, disclosure about the development of the RVV-MD2 is being made by the Moscow-based JSC GosMKB Vympel which is designing the latest generation of air-to-air missiles. About RVV-MD2 was disclosed in an article published in the magazine “Arsenal of the Fatherland.”

The article asserts that Russia has achieved a significant five to ten year advantage over the United States in developing fifth-generation air-to-air missiles, which are currently in production.




The new RVV-MD2 is the successor to the RVV-MD short-range “air-to-air” missile. This new missile has several advantages that Russian media claim will be very effective and lethal in aerial warfare. Victor Murakhovsky, editor-in-chief of Arsenal of the Fatherland magazine and military expert, explained that the RVV-MD2 is the world's first short-range missile that incorporates an inertial control system.

This system is designed to control and stabilize the missile during autonomous flight. The inertial system operates on the principle of a missile independently determining its coordinates in space without relying on external targeting or signals. Sensors on the missile calculate its position based on previously known positions, enabling the missile to navigate and maneuver accurately in its flight trajectory.

The RVV-MD2 has a radio correction line that allows the aircraft to correct target coordinates. This improvement significantly increases the chances of successfully engaging and hitting enemy aircraft during combat.





Compared to the previous version, the RVV-MD2 now uses a multi-element multi-band infrared seeker with better immunity to jamming attempts. The advanced homing head enables the RVV-MD2 to engage targets effectively from all angles, including targets at the rear of the aircraft.

In other words, the RVV-MD2 can be launched forward, maneuver in the air, and successfully hit enemy aircraft following behind the Su-57, further increasing its combat capability. However, details about the planned integration of the missile into the Su-57 fleet and its overall production scale have yet to be announced.

using infrared guidance (two band infrared seekers) combined with gas/aerodynamic control, making this 106 kg missile able to pursue targets from various angles. Of the weight that reaches 106 kg, 8 kg of which are warheads.

The RVV-MD is not only designed to hit fighter jets, transport aircraft and helicopters, more than that, the RVV-MD was designed by the Vympel Design Bureau to destroy cruise missiles, it can even destroy targets that emit radiation on the surface, such as radar stations.

The missile, which is powered by a single-mode solid fuel rocket motor, can certainly be used in day and night conditions, and is equipped with anti-jamming technology.

RVV-MD is capable of traveling at Mach 2.5 speed, this missile can pursue a maximum target of 40 km, and is at least effectively fired from a distance of 300 meters. Regarding the launch height, the RVV-MD can be launched at altitudes ranging from 20 meters to 20,000 meters. The RVV-MD can operate effectively from any direction, day or night, in challenging electronic countermeasures (ECM) environments.

With the RVV-MD2 which brings these advanced features and improvements, it promises to increase the combat capability of the Su-57 fighter jet even further. (Glang Prime)

Vympel RVV-MD2 – Rudal Udara Ke Udara Jarak Dekat Dengan Kontrol Inersia Untuk Sukhoi Su-57 Felon


indomiliter | 04/08/2023


Bila jet tempur stealth F-22 Raptor dan F-35 Lightning II mengandalkan AIM-9X sebagai rudal udara ke udara jarak pendek, maka jawara stealth Kremlin, Sukhoi Su-57 Felon juga punya tandingannya, yakni Vympel RVV-MD, rudal udara ke udara jarak pendek berpemandu infrared (dua band infrared seeker) yang ditempatkan dalam weapon bay. Dan terkait RVV-MD, belum lama ada kabar bahwa telah dikembangkan varian barunya yang diberi kode RVV-MD2.

Bila RVV-MD sudah diklaim sebagai rudal udara ke udara mutakhir, maka RVV-MD2 jelas lebih hebat lagi, dan oleh para pengamat alutsista global disebut sebagai ‘Super Missile’. Lantas apa yang membuat RVV-MD2 layak menjadi andalan baru pada Su-57?


Menurut sebuah laporan dari Ria Novosti, pengungkapan tentang pengembangan RVV-MD2 tengah dilakukan oleh JSC GosMKB Vympel yang berbasis di Moskow dan tengah merancang rudal udara ke udara generasi terbaru. Tentang RVV-MD2 diungkapkan dalam sebuah artikel yang diterbitkan di majalah “Arsenal of the Fatherland.”


Artikel tersebut menegaskan bahwa Rusia telah mencapai keunggulan yang signifikan selama lima hingga sepuluh tahun dibandingkan Amerika Serikat dalam mengembangkan rudal udara-ke-udara generasi kelima, yang mana saat ini telah mencapai tahap produksi.

RVV-MD2 baru adalah penerus rudal “udara-ke-udara” jarak pendek RVV-MD. Rudal baru ini memiliki beberapa keunggulan yang diklaim media Rusia akan sangat efektif dan mematikan dalam peperangan udara. Victor Murakhovsky, pemimpin redaksi majalah “Arsenal of the Fatherland” dan pakar militer, menjelaskan bahwa RVV-MD2 adalah rudal jarak pendek pertama di dunia yang menggabungkan sistem kontrol inersia.

Sistem ini dirancang untuk mengontrol dan menstabilkan rudal selama penerbangan otonom. Sistem inersia beroperasi berdasarkan prinsip rudal yang secara mandiri menentukan koordinatnya di angkasa tanpa bergantung pada penanda (targeting) atau sinyal eksternal. Sensor pada rudal menghitung posisinya berdasarkan posisi yang diketahui sebelumnya, memungkinkan bagi rudal untuk menavigasi dan bermanuver secara akurat dalam lintasan penerbangannya.

RVV-MD2 memiliki garis koreksi radio yang memungkinkan pesawat memperbaiki koordinat target Peningkatan ini secara signifikan meningkatkan kemungkinan berhasil menyerang dan mengenai pesawat musuh selama pertempuran.


Dbandingkan versi sebelumnya, maka RVV-MD2 kini menggunakan infrared seeker multi-elemen multi-band dengan kekebalan terhadap upaya jammimg yang lebih baik. Dengan homing head canggih memungkinkan RVV-MD2 untuk menyerang target secara efektif dari semua sudut, termasuk sasaran di bagian belakang pesawat.


Dengan kata lain, RVV-MD2 dapat diluncurkan ke depan, bermanuver di udara, dan berhasil mengenai pesawat musuh yang mengikuti di belakang Su-57, yang selanjutnya meningkatkan kemampuan tempurnya. Namun, rincian tentang rencana integrasi rudal ke dalam armada Su-57 dan skala produksi keseluruhannya belum diumumkan.


mengadalkan pemandu infrared (dua band infrared seeker) yang dikombinasi dengan gas/aerodynamic control, menjadikan rudal 106 kg ini dapat mengejar sasaran dari beragam sudut. Dari bobot yang mencapai 106 kg, 8 kg di antaranya adalah hulu ledak.


RVV-MD bukan hanya dirancang untuk menghantam sasaran jet tempur, pesawat angkut dan helikopter, lebih dari itu, RVV-MD dirancang oleh Vympel Design Bureau untuk menghancurkan rudal jelajah, bahkan dapat pula menghancurkan sasaran yang memancarkan radiasi di permukaan, seperti stasiun radar.


Rudal yang ditenagai single-mode solid fuel rocket motor ini, dipastikan dapat digunakan dalam kondisi siang dan malam hari, serta telah dilengkapi teknologi anti jamming.

RVV-MD mampu melesat dengan keceatan Mach 2.5, rudal ini dapat mengejar sasaran maksimum sejauh 40 km, dan minimal efektif ditembakan dari jarak 300 meter. Soal ketinggian luncur, RVV-MD dapat diluncurkan di ketinggian mulai dari 20 meter sampai 20.000 meter. RVV-MD dapat beroperasi secara efektif dari segala arah, siang atau malam, di tengah lingkungan penanggulangan elektronik (ECM) yang menantang.


Dengan RVV-MD2 yang membawa fitur dan peningkatan canggih ini, maka menjanjikan peningkatan kemampuan tempur jet tempur Su-57 lebih jauh lagi. (Gilang Perdana)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Vympel RVV-MD2 – Short Range Air-to-Air Missile With Inertial Control For Sukhoi Su-57 Felon"

Post a Comment